Sabtu, 24 Januari 2015

Oksigen Sumber Kehidupan

Setiap sel dalam tubuh akan mencampur oksigen (O₂) dengan sari-sari makanan untuk menghasilkan energy. Energi yang dihasilkan digunakan untuk menjalankan aktifitas semua organ vital seperti otak, jantung, paru-paru, mata, ginjal, dan sebagainya. Tanpa oksigen proses ini tidak akan berjalan dan kehidupan tidak akan berlangsung (sel otak mati bila dalam waktu 3 menit tanpa oksigen). Dalam keadaan biasa, sehari semalam kita membutuhkan 300 liter oksigen dan akan meningkat bila kita melakukan aktifitas.

Oksigen yang masuk ke dalam tubuh akan berkurang jumlahnya bila seseorang menderita asma atau adanya penyakit jalan nafas, stress, merokok baik secara aktif maupun pasif, adanya polusi kendaraan atau pabrik, dan asap akibat kebakaran hutan. Efek yang terjadi apabila kekurangan oksigen yaitu sering menguap, nafas semakin cepat, tersengal-sengal, lemas, mata kabur dan pucat. Efek ini merupakan efek jangka pendek sedangkan efek jangka panjang akibat kekurangan oksigen adalah melambatnya proses regenerasi sel dan kelemahan system imun yang bisa menyebabkan timbulnya kanker dan gangguan saraf.

KADAR OKSIGEN DARAH 

Alat pengukur oksigen dalam darah


Dalam paru-paru oksigen akan diikat oleh sel darah merah melaui molekul-molekul hemoglobin untuk disebarluaskan keseluruh tubuh . Kadar oksigen yang terlarut dalam darah dapat diukur dengan menggunakan alat saturasi oksigen (oksimeter) yang dijepitkan pada jari-jari. Kadar normal saturasi oksigen dalam darah harus berkisar antara 98-100%. Tetapi tekadang bagian tubuh yang jauh dari paru-paru seperti tangan dan kaki sering merasakan dampak kekurangan oksigen yang ditandai adanya gejala kesemutan berkepanjangan. Jika kekurangan oksigen terjadi pada mata, maka akan mengakibatkan terjadinya katarak dan penurunan daya penglihatan (visus) ditambah adanya faktor-faktor lain seperti penambahan usia,merokok,dan terkena paparan cahaya matahari yang berlebihan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar